Senin, 27 Oktober 2008

sejarah singkat candi borobudur

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Nenek moyang kita ternyata mempunyai peradaban yang tinggi. Peradaban yang tinggi itu terbukti dengan adanya peninggalan – peninggalan bersejarah. Peninggalan – peninggalan bersejarah itu antara lain berupa bangunan – bangunan, benda – benda, perhiasan dan karya sastra. Kita bangga mempunyai peninggalan bersejarah yang tidak dimiliki Negara lain, peninggalan bersejarah yang kita banggakan itu berupa Candi. Borobudur adalah contoh candi yang terkenal diseluruh dunia. Betapa tidak ? apabila kita memandang candi Borobudur dari kejauhan, bangunan itu tegak menjulang, megah dan indah. Kalau kita lihat dari dekat, bangunan itu tertata rapi dari tumpukan batu, arca dan dinding – dindingnya terdapat relief yang rumit tapi bernilai seni tinggi. Jika kita atau orang asing mengetahui kapan pembuatan bangunan itu mimpi pun sulit dipercaya. Di tahun 800-an orang belum mengenal teknologi. Lalu bagaimana pembuatan candi – candi itu ? gagasan siapa membuat candi – candi itu ? untuk apa candi – candi itu dibuat ?

Menurut catatan sejarah, candi dibangun untuk memuliakan orang yang sudah meninggal, khususnya para raja dan keluarganya. Abu jenazah aja atau keluarganya itu ditaruh didalam candi, lalu pada candi ditaruh arca yang menggambarkan almarhum sebagai Dewa. Biasanya didepan arca itu orang, menaruh sesaji untuk memuliakan almarhum. Namun kadang – kadang pembuatan candi itu untuk tempat pemujaan dewa atau tempat beribadah candi yang digunakan tempat ibadah biasanya candi yang bercorak agama Budha. Candi yang dibuat dari batu – batu yang dipahat. Batu – batu yang telah dipahat itu disusun rapi, sehingga terbentuklah candi. Pada dinding candi terdapat pahatan yang disebut relief pada candi yang memiliki makna. Makna pada bangunan dan relief itu menunjukkan betapa tinggi peradapan nenek moyang kita. Candi Borobudur adalah canti agama Budha, candi didirikan pada tahun 824 M. pada masa pemerintahan raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra.

B. TUJUAN PENELITIAN

1. Dapat mengetahui lebih jauh tentang nama, arti dan fungsi dari candi Borobudur.

2. Dapat mengetahui sejarah singkat waktu didirkannya candi Borobudur.

3. Dapat mengetahui secara singkat struktur bangunan uraian candi Borobudur.

C. MANFAAT PENELITIAN

Dari studi pengenalan lingkungan yang dilakukan di Yogyakarta, dapat di ambil manfaat dari penelitian candi Borobudur, yaitu :

1. Dapat menambah wawasan

2. Dapat mengembangkan kebudayaan

3. Meningkatkan kreativitas, dan

4. Menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang sejarah


BAB II

ISI

A. NAMA, ARTI DAN FUNGSI

1. Nama Candi Borobudur

Menurut Poertjaraka, nama Borobudur berasal dari kata Biara dan Bidur kata Biara berasal dari vihara yang berarti kuil. Sedangkan kata Bidur berarti tempat yang menonjol diatas bukit, jadi Borobudur berarti kuilt atau Vihara pendeta yang terletak diatas bukit.

Sedangkan menurut Soedirman, Borobudur salah satu keajaiban dunia "nama Borobudur berasal dari gabungan kata – kata Boro dan Budur. Boro berasal dari kata sansekerta "Vihara" yang berarti komplek candi atau juga asrama (menurut stutterheim). Sedangkan Budur dalam bahasa bali "Beduhur" yang artinya diatas. Jadi nama Borobudur berarti asrama / bihara (kelompok candi yang terletak di atas bukit).

De Casparis menemukan kata majemuk dalam sebuah prasasti kahuluan yang berangka 842 masehi, dijumpai kata "Bhumi Sambhara Budhara" yaitu suatu sebutan untuk bangunan suci pemujaan nenek moyang atau disebut kuil.

Penelitian yang mendalam tentang keagamaan yang terungkap dalam prasasti dan juga rekonstruksi tersebut maka De Casparis menyimpulkan bahwa Bhumi Sambhara Budhara tidak lain adalah Borobudur.

Perubahan kata Bhumi Sambhara Budhara menjadi Borobudur dapat diterangkan sebagai akibat dari gejala umum dalam bahasa sehari – hari untuk menyingkat serta menyederhanakan ucapan. Sampai sekarang banyak sarjana yang keberatan terhadap penafsiran De Casparis itu. Tetapi haruslah diakui bahwa sampai sekarang belum ada keterangan atau tafsiran yang tepat mengenai nama Borobudur (Soekmono, 1981)

2. Arti Dan Fungsi Candi Borobudur

Masih banyak teori – teori dari para ahli tentang arti nama Borobudur. Borobudur adalah bangunan umat Budha. Di India bangunan yang berhubungan dengan ajaran Budha disebut stupa, ialah bangunan yang berbentuk kubah yang berdiri diatas sebuah lapik dan diberi payung diatasnya. Adapun arti pada stupa itu ialah :

§ Sebagai tempat penyimpanan relief (peninggalan – peninggalan yang dianggap suci: benda – benda, pakaian, tulang – belulang sang Budha arhat dan biksu terkemuka), dimakamkan juga dhatuganbha (dagoba)

§ Sebagai tanda peringatan dan penghormatan sang Budha

§ Sebagai lambang suci umat Budha

Bangunan Borobudur pada hakekatnya adalah stupa yang karena mengalami perkembangan yang lama, mempunyai bentuk arsitektur yang lain daripada yang terdapat di Negara – Negara penganut Budha lainnya.

3. Lokasi

Candi Borobudur terletak di kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang provinsi Jawa Tengah. Candi ini dari kota Magelang terletak di sebelah selatan kurang dari 15 km. Hampir seluruhnya dikelilingi pegunungan, gunung yang mengelilingi candi Borobudur antara lain ; Gunung Merbabu dan Gunung Merapi, barat laut Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Diantara keempat Gunung itu hanya gunung Merapi yang masih aktif sebagai Gunung berapi. Di sebelah utara terdapat gunung tidar yang terkenal dengan sebutan "Pakuning Tanah Jawa" sedangkan sebelah selatan terdapat gunung Menoreh Nampak seperti orang yang sedang tidur terlentang membujur dari timur ke barat, lekukan – lekukan menggambarkan kepala lengkap dengan hidung, bibir, dagu, juga bagian perut sampai kaki. Cerita rakyat pun berkembang bahwa yang sedang terlentang itu adalah Gunadharma yaitu ahli bangunan yang telah berhasil menciptakan candi Borobudur dan menjaga sambil mengawasi ciptaanya.

B. SEJARAH SINGKAT CANDI BOROBUDUR

1. Waktu Didirikan

Candi Borobudur adalah candi agama Budha, candi Borobudur didirikan pada tahun 824 M. pada masa pemerintahan Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra, kerajaan Mataram Hindu.

Banyak sudah buku – buku yang menuliskan tentang Candi Borobudur akan tetapi kapan Candi Borobudur didirikan tidaklah dapat diketahui dengan pasti. Namun demikian suatu perkiraan dapat diperoleh dengan tulisan – tulisan singkat yang dipahatkan di huruf sejenis dengan yang didapatkan pada prasasti – prasasti dari akhir abad ke 8 sampai awal abad ke 9. Dari bukti – bukti tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur dibuat atau didirikan sekitar tahun 800 M.

Kesimpulan tersebut diatas ternyata sesuai benar dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di daerah Jawa Tengah pada khususnya. Periode antara abad ke 87 dan pertengahan abad ke 9 terkenal sebagai "abad emas wangsa syailendra" kejayaan ini ditandai dengan dibangunnya sejumlah besar candi – candi yang menggambarkan adanya semangat membangun yang luar biasa. Candi – candi yang berada di lereng – lereng gunung kebanyakan berciri khas bangunan Hindhu, sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran adalah khas bangunan Budha, tetapi juga ada sebagaian khas hindu.

Demikian kesimpulan yang dapat ditarik bahwa candi Borobudur dibangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena usahannya untuk menjujung tinggi dan mengagungkan agam Budha Mahaya.

2. Penemuan Kembali

Borobudur yang menjadi keajaiban dunia menjulang tinggi diantara dataran rendah di sekelilingnya. Tampak tidak masuk akal mereka yang melihat karya seni besar yang merupakan hasil karya sangat mengagumkan dan lebih tidak masuk akal lagi bila dikatakan, Borobudur pernah mengalami kehancuran, Borobudur terlupakan selama waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad – abad. Bangunan yang begitu megahnya dihadapkan pada proses kehancuran.

Kira – kira 150 tahun Candi Borobudur digunakan sebagai pusat ziarah waktu yang sangat singkat dibandingkan dengan usianya dihitung dari saat para pekerja membangun bukit Borobudur dengan batu – batu dibawah pemerintah raja yang sangat terkenal yaitu Samaratungga, sekitar tahun 800-an. Demikian berakhirnya kerajaan Mataram tahun 930, pusat kehidupan dan kebudayaan Jawa bergeser ke Timur.

Demikianlah karena terbengkalai tak terurus maka lama – lama disana – sini tumbuh berbagai macam tumbuhan liar yang lama – kelamaan menjadi rimbun dan menutupi bangunan candi Borobudur. Baru pada tahun 1814 berkat kegiatan Sir Thomas Stamford Raffles, candi Borobudur muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah letnan Gubernur jenderal Inggris, ketika Indonesia dikuasai Inggris pada tahun 1811 – 1816.

Pada tahun 1835 seluruh bangunan Candi Borobudur telah dibebaskan dari apa yang menjadi penghalang pemandangan oleh residen kedua bernama Hartmann, karena begitu tertariknya terhadap bangunan Candi Borobudur sehingga ia mengusahakan pembersihan lebih lanjut, puing – puing yang masih menutupi lorong – lrong dan bagian bangunan lainnya dibuang sehingga Candi Borobudur kelihatan lebih baik dari sebelumnya.

3. Upaya Penyelamatan

Sejak Candi Borobudur ditemukan kembali dimulailah usaha – usaha perbaikan dan memugar kembali bangunan Candi Borobudur. Mula – mula hanya dilakukan perbaikan secara kecil – kecilan serta pembuatan gambar dan foto relief – reliefnya. Pekerjaan pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1907 – 1911. Pemugaran pertama dilakukan oleh Theodore Van. Dibawah pengarahannya stupa – stupa yang hancur ditata kembali, ukiran – ukiran dibersihkan dari lumut, kotoran sejenisnya. Maksud dari pemugaran yang dipimpin Th Van Erp adalah untuk menghindarkan kerusakan – kerusakan lebih lanjut pada bangunan Candi Borobudur. Walaupun banyak bagian – bagian dari tembok – tembok dan dinding terutama tiga tingkat dari bawah yaitu sebelah barat laut, utara dan timur laut masih tampak banyak yang miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para pengunjung maupun bangunannya sendiri. Namun pekerjaan Th Van Erp tersebut untuk sementara bangunan Candi Borobudur dapat diselamatkan dari kerusakan yang besar.

Mengenai gapura – gapura hanya beberapa saja yang dapat disusun kembali, pagar – pagar langkan, relief – relief serta patung Budha masih banyak pula yang belum terpasang kembali pada tempatnya. Th Van Erp berpendapat bahwa miring dan melesaknya dinding dari bangunan itu tidak sangat membahayakan bangunan tersebut. Pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah, akan tetapi sejak tahun 1960 pendapat Th Van Erp itu mulai diragukan dan dikhawatirkan akan terjadi kerusakan yang parah.

4. Pemugaran Candi Borobudur

Bangunan Candi Borobudur telah berusia berabad – abad. Selama berabad – abad tersebut Candi Borobudur mengalami beberapa kerusakan karena pengaruh alam, seperti gempa bumi dan gunung meletus. Selain itu ulah manusia juga menimbulkan kerusakan pada Candi Borobudur. Baru pada awal abad 19 muncul pertahanan pemerintah terhadap candi sebagai bangunan yang bersejarah. Usaha pemugaran yang pertama dilakukan oleh Th Van Erp, seorang ahli bangunan berkebangsaan Belanda. Th Van Erp melakukan pemugaran dari tahun 1907 – 1910.

Selanjutnya, pada tahun 1973 – 1983 dilakukan pemugaran tahap kedua tersebut dilakukan oleh pemerintah Indonesia bekerja sama dengan salah satu badan PBB yaitu UNESCO. Pada saat ini, pemerintah dan rakyat Indonesia telah menyadari bahwa Candi Borobudur merupakan salah satu bukti kewajiban kita bersama untuk memelihara dan melestarikan budaya tersebut.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan yang telah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia. Candi Borobudur mempunyai keindahan tersendiri yaitu bangunannya sangat megah dengan relief, atau stupa yang mudah dipahami dan menarik perhatian.

Keindahan Candi Borobudur yang sangat menarik itu dapat mendatangkan para wisatawan Domestik maupun manca Negara dan itu akan menambah devisa, sehingga devisa Negara semakin meningkat.

Sebagai warga Negara Indonesia hendaklah merasa bangga atas keajaiban tersebut yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak cepat punah dan rusak, untuk itu harus dilakukan perbaikan – perbaikan pada candi – candi supaya bangunan tersebut tetap utuh sampai anak cucu.

B. SARAN – SARAN

Untuk yang akan datang Candi Borobudur akan lebih baik. Bangunan / relief yang rusak dapat segera diperbaiki. Relief yang ada di museum dapat dipasang kembali agar dapat menarik banyak pengunjung yang ingin menambah wawasan, taman – taman diperindah dengan menambah berbagai tanaman hijau dan menambah tempat sampah disetiap lokasi. Tempat parker supaya diperluas agar tidak menggangu kendaraan yang melintas.


DAFTAR PUSTAKA

Madhori. 1997. Candi Borobudur Sepanjang Masa: Hikmah Borobudur

Saridal, dkk. 1994. Sejarah Indonesia Dan Dunia Jogjakarta : Kanisus.

Sutanto. 1998. Candi Borobudur. Semarang : Hikmah Borobudur

Wahyu, Muhammadi. 2997. Ilmu Pengetahuan Sosial. Klaten : Intan Pariwara.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

maaf yah,, aku ngopy dari karya tulis km...
soalnya aku sekarang ada tugas bikn karya tulis,, tapi dapet jalan buntu,, aku ngopy punya kamu soalnya aku juga study tournya ke Yogyakarta,, aku ngga ngopy seluruhnya ko!! cuma liat contoh aja,, makasih ya!!!